PERJALANAN HIDUP YANG SULIT
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
(Rm. 12:12)
Sejak istrinya meninggal, Opa Eka selalu mengeluh kepada setiap orang yang ia jumpai. Ia tidak mengerti mengapa ia masih hidup. Ia hidup bahagia berdua dengan istrinya, sampai pada suatu hari, Oma Eka jatuh sakit. Setelah dirawat di rumah sakit, Oma Eka meninggal. Opa Eka tidak siap menerima kematian istrinya yang mendadak. Ia merasa hidupnya sepi. Ia menolak ketika anaknya menawarkan untuk tinggal bersama mereka. Opa Eka selalu berkata, mengapa ia masih hidup, bahkan masih sehat. Ia selalu berdoa agar ia bisa sehidup semati dengan istrinya. Jika Tuhan memanggil istrinya, ia ingin dapat juga segera menyusul istrinya. Tetapi mengapa Tuhan masih membiarkan dia hidup?
Sobat Lansia, setiap pasangan yang saling mencintai selalu mendambakan sehidup semati dengan pasangannya. Bukan hanya meninggal bersama, ada yang ingin juga dikubur satu liang lahat bersama. Tak ada yang tahu kapan perjalanan hidup kita berakhir dan kembali menghadap Tuhan. Selama kita hidup, berarti kita masih punya tugas di dunia ini, yaitu hidup memberi buah. Lakukan segala sesuatu yang masih bisa kita lakukan dengan penuh sukacita. Sabarlah ketika ada yang tidak menyenangkan. Berharaplah terus akan kebaikan Tuhan, sampai kita kembali kepada Tuhan.
DOA :
Bapa, ketika kami harus melalui jalan kehidupan yang sulit, kami merasa hilang pengharapan. Tolonglah kami untuk terus memegang tangan-Mu agar kami boleh dikuatkan dalam tiap pergumulan hidup. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama