Keluaran 1:15-22

Maka Allah berbuat baik kepada bidan-bidan itu; bertambah banyaklah bangsa itu dan sangat berlipat ganda.

(Keluaran 1:20)

Kita tentu tidak asing dengan istilah pencitraan. Kita sering mendengar bahwa banyak orang yang melakukan pencitraan. Misalnya, para politisi dengan berbagai kegiatan politik dan aksi-aksi sosialnya menjelang pemilihan umum. Atau, kita juga sering mendengar dan melihat para public figure melakukan pencitraan melalui media massa ataupun media sosial pribadinya masing-masing. Dalam ilmu komunikasi, pencitraan itu merupakan hal yang positif dan bahkan penting untuk dilakukan. Setiap orang butuh pencitraan supaya dikenal baik oleh dunia. Sayangnya, akhir-akhir ini pencitraan sering dikonotasikan secara negatif lantaran orang yang melakukan pencitraan justru tidak menampilkan citra diri yang sesungguhnya. Ia hanya berpurapura supaya menyenangkan banyak orang, padahal kenyataannya berbanding terbalik.

Teks Alkitab hari ini, mengajak kita untuk belajar dari Sifra dan Pua. Mereka adalah bidan di Mesir yang menolong perempuan-perempuan Ibrani saat melahirkan. Pada saat itu, para bidan diperintah oleh raja Mesir untuk langsung membunuh bayi-bayi Ibrani jika yang dilahirkan berjenis kelamin laki-laki. Namun, mereka berdua tidak mau melakukannya karena mereka takut akan Allah. Mereka bisa saja melakukan pencitraan di hadapan raja Mesir, berpura-pura melakukan perintah sang raja, sehingga mereka mendapatkan kenaikan pangkat atau jabatan. Tetapi, mereka
lebih memilih untuk mencitrakan Allah.

Teens, sebagai anak-anak Tuhan, kita pun penting untuk melakukan pencitraan di dunia ini. Kita perlu menampilkan citra kita agar orang lain mengenal kita dengan baik. Namun, jangan tergoda untuk melakukan pencitraan sekadar untuk menyenangkan orang lain. Jangan takut menjadi tidak populer! Kita mesti belajar dari Sifra dan Pua yang bukan sekadar mencitrakan dirinya sendiri, tetapi mencitrakan nilai-nilai kasih Allah di dalam kehidupannya.