“Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

(Mat. 5:16)

Lampu kelap-kelip menghiasi pohon Natal. Cahayanya yang berpendar berganti-ganti warna membawa suasana syahdu. Apalagi, jika lampu ruangan dimatikan dan kita duduk di tengah kegelapan malam. Hanya ada kelap-kelip cahaya dari lampu-lampu Natal yang menyala. Betapa suasana tenteram dan tenang akan datang melingkupi kita. Walaupun lampulampu itu kecil, namun ia mampu menerangi sudut-sudut pohon Natal. Ornamen yang ada pun menjadi jelas dilihat ketika sebuah lampu kecil menyala di sebelahnya. Bahkan, pendar cahaya itu seakan-akan menerangi seluruh ruangan dalam tarian indah warna-warni di dalam kegelapan.

Setiap kita bagaikan lampu Natal yang kecil. Kita menyala untuk menerangi sekitar kita, memperlihatkan keindahan yang ada. Namun, cahaya kita terbatas. Kita tidak mampu menerangi seluruh ruangan yang ada. Juga, cahaya kita kadang mati. Seperti lampu-lampu Natal kecil yang bersatu dalam sebuah untaian panjang, demikianlah juga kita. Setiap umat Tuhan bersatu dalam untaian persekutuan yang indah di dalam dunia ini. Bergantian menyala, masing-masing dengan nyala kecilnya. Setiap nyalanya akan membawa suasana terang bagi sekitar.

DOA :

Tuhan mampukan kami untuk terus menyala, sekalipun cahaya kami kecil dan terbatas, sehingga nama-Mu dipermuliakan dalam hidup kami. Amin.