Wahyu 21:1-7

“Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.”

(Why. 21:3)

Pernahkah Anda berkemah? Kapan terakhir kali Anda melakukannya? Dengan siapa Anda berkemah? Seorang Pramuka biasanya akrab dengan dunia perkemahan. Ada Persami (Perkemahan Sabtu Minggu), ada pula Perjumsa (Perkemahan Jumat Sabtu). Pendaki gunung juga sering berkemah. Tidak hanya itu, kegiatan-kegiatan gereja juga sering kali berbentuk perkemahan. Ada Bible camp, summer camp, youth camp, dan masih banyak lainnya. Berkemah mengajarkan kita untuk belajar bertahan hidup secara mandiri. Kita memakai perlengkapan dan fasilitas seadanya, serba terbatas. Berkemah juga mengajak kita untuk hidup lebih dekat dengan alam.

Lantas, bagaimana jika Allah berkemah dengan kita? Teks Alkitab hari ini menegaskan bahwa Allah berkemah dengan umat-Nya. Allah yang jauh kini mau tinggal bersama dengan manusia. Allah selalu bersama-sama dengan umat-Nya. Ia tidak pernah meninggalkan mereka. Kemah kudus-Nya menjadi tempat tinggal bersama, dan tempat tinggal bersama itu telah diperbarui oleh kehadiran Sang Putra Tunggal, Yesus Kristus. Yang patah menjadi tumbuh kembali. Yang hilang digantikan-Nya. Keadaan kita yang terpuruk diperbarui-Nya. Itulah situasi yang dirasakan ketika Allah berada bersama kita. Kondisi hidup kita akan tenang dan damai.

Youth, ketenangan dan kedamaian dapat kita temukan di dalam Tuhan yang menaungi dan membarui kita. Tuhan berkenan tinggal bersama dengan kita, tetapi apakah kita mau tinggal melekat kepada-Nya? Jadikanlah Allah sebagai satu-satunya pemelihara hidup Anda. Yakinlah hidup Anda akan selalu diperbarui-Nya. 

1. Apa yang dimaksud dengan “langit baru dan bumi baru”?

2. Apa pembaruan dari Allah yang pernah Anda rasakan dan alami?

Pokok Doa: Tenang dan damai tinggal bersama Allah.