Lukas 2:41-52

Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.

(Luk. 2:47)

 

 

Kini kita tidak perlu repot lagi jika ingin mengetahui apa pun. Cukup ketik kata kunci di mesin pencarian, entah di komputer maupun gawai kita. Maka, kita akan disuguhkan beragam informasi dan pengetahuan yang beragam. Internet, gawai, komputer, dan perangkat IT lainnya telah mengalami transformasi besarbesaran. Bahkan, kini Artificial Intellegence digadang-gadang akan menjadi pengganti manusia ke depannya. Memang alat-alat tersebut makin canggih dan pintar. Namun, apakah semua itu melebihi kecerdasan manusia? Bukankah Tuhan menciptakan manusia dengan begitu unik, kompleks, dan sangat spesial? Akal budi yang diciptakan Tuhan sungguh luar biasa di dalam diri kita, apalagi jika kita sering mengasah dan mengasuhnya.

 

Kecerdasan yang luar biasa dilihat dan dirasakan oleh orang banyak pada Yesus. Yesus menampakkan kecerdasan yang luar biasa ketika menjawab pertanyaan yang diajukan kepada-Nya. Hal itu terjadi karena Yesus mengasah dan mengasuh hikmat dan pengetahuan-Nya. Dalam tradisi Yahudi, seorang anak wajib belajar di sinagoge. Hal itu mengasah dan mengasuh kecerdasannya. Yesus turut belajar di sinagoge. Ia menafsirkan dan memberi pemahaman baru tentang Taurat. Yesus adalah Sang Cendekiawan.

 

Youth, setiap kita diberi anugerah kepintaran oleh Tuhan. Kita bisa juga menjadi cendekiawan masa kini. Apa yang Yesus lakukan dan alami dapat kita ikuti pada masa kini. Kita belajar, berdiskusi, dan melatih diri agar kemampuan dan pengetahuan kita bertambah. Belajar selalu terjadi dalam setiap proses kehidupan kita. Karena itu, jangan berhenti
belajar. Jadilah cendekiawan!

 

1. Mengapa Yesus memilih untuk tinggal di Bait Allah?

2. Apa yang dapat dilakukan untuk mengasah dan mengasuh kemampuan kita?

 

 

Pokok Doa : Mengasah dan mengasuh kemampuan.