HARTA YANG KITA MILIKI
“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
(Luk. 12:34)
Ada seorang pria yang sangat kaya dan sukses, namun sayangnya, ia menjadi sombong. Suatu kali, ia mengajak anaknya menginap di desa kecil yang tertinggal. Setelah mereka pulang, ayahnya berkata, “Nak, kau lihat betapa miskinnya mereka, bukan? Berbeda dengan kita, orang-orang kaya.” Sang anak pun menjawab, “Ayah, justru saya melihat betapa miskinnya kita. Kita memiliki sebuah kolam renang besar, namun mereka memiliki sungai jernih yang mengalir tanpa henti. Kita memiliki kamar tidur yang megah tapi kosong, namun mereka memiliki kamar yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Kita memiliki pagar tinggi yang kokoh, namun mereka memiliki sahabat yang menjaga mereka. Jadi, mereka adalah orang yang lebih kaya daripada kita.”
Sobat Lansia, bukankah kekayaan adalah hal yang relatif? Menjadi kaya secara materi tentu baik dan mempermudah hidup kita. Namun, kekayaan bukanlah melulu tentang harta duniawi atau materi. Kekayaan adalah tentang rasa syukur pada apa yang kita miliki, menikmati pemberian Tuhan, menyadari betapa kayanya hidup kita di dalam Tuhan yang senantiasa memberkati kita. Karena itu, taruhlah hati kita di tempat yang paling berharga, yaitu kehidupan di dalam Tuhan.
DOA :
Tuhan, betapa kami bersyukur kepada-Mu, atas kehidupan yang kaya di dalam Engkau. Biarlah kami menikmati dan mensyukuri segala yang ada dalam hidup ini. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama