AMAN DI DALAM TUHAN
“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”
(Mat. 6:21)
“Ma, pakaian yang sudah tidak dipakai aku buang, ya. Penuh sekali ini, lemarinya. Sama ini, barang-barang yang sudah rusak, koran-koran, dan plastik-plastik itu juga, ya, Ma. Rumahnya jadi sempit kalau terlalu banyak barang. Debunya juga banyak, nanti malah jadi sesak napas,” kata seorang anak ketika ia datang ke rumah ibunya. “Jangan dibuang, biarkan saja di situ. Nanti kalau perlu, kan ada barangnya. Sayang kalau semuanya dibuang-buang. Sudahlah, biarkan saja,” jawab mamanya.
Sahabat Lansia, pernahkah kita masuk ke rumah orang yang penuh dengan berbagai barang? Tentu, barang yang dimaksud di sini adalah barang yang sudah rusak, benda-benda yang tidak terpakai, seperti koran bekas dalam tumpukan besar, bukubuku, pakaian usang, dan sebagainya. Ternyata, kebiasaan ini termasuk sebagai penyakit gangguan kecemasan. Orang tersebut merasa aman ketika ia dapat menyimpan berbagai benda yang sebenarnya tidak ia butuhkan. Kebiasaan menumpuk barang itu tidak baik karena dapat mengganggu kesehatan. Dengan kebiasaan ini, orang tersebut juga secara tidak sadar meletakkan rasa amannya pada barang-barang dan bukan di dalam Tuhan. Jangan letakkan rasa aman kita di dalam barang yang fana, tetapi di dalam Tuhan yang kekal.
DOA :
Tuhan, kami mau memiliki rasa aman di dalam-Mu saja dan bukan di dalam benda-benda yang fana. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama