IKUT TUHAN SETIAP SAAT
Mulai dari waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
(Yoh. 6:66)
Habis manis sepah dibuang. Peribahasa ini tentu tidak asing bagi kita. Peribahasa yang berarti sesuatu disimpan pada saat diperlukan dan dibuang jika tidak digunakan lagi. Seperti ampas atau sepah, jika sudah habis sarinya, maka akan dibuang begitu saja. Tidak sedikit orang yang memperlakukan sesamanya seperti peribahasa ini. Hanya dekat jika ada perlunya atau dapat dimanfaatkan. Tetapi, jika sudah tidak menguntungkan, tidak menyenangkan, akan ditinggalkan begitu saja.
Sahabat Lansia, peribahasa ini tidak hanya berlaku ketika berbicara tentang relasi kita dengan sesama, tetapi juga dengan Tuhan. Orang dapat meninggalkan Tuhan ketika mereka merasa tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Misalnya, ketika hidup tidak berjalan seperti yang diharapkan; ketika ada banyak pergumulan yang harus dihadapi; atau ketika sakit dan belum juga sembuh. Semua ini dapat membuat orang meninggalkan Tuhan. Padahal, dalam situasi yang tidak mudah, kita ditantang untuk hidup dalam iman, tetap berpengharapan, tetap bersemangat, dan memiliki hati yang gembira, sebab Tuhan senantiasa beserta. Ia peduli dan tetap memperhatikan setiap hal yang terjadi dalam hidup kita. Dalam suka dan duka, tetaplah mengikut Tuhan.
DOA :
Tuhan, kuatkanlah iman kami ketika hidup tidak berjalan seperti yang kami harapkan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama