“Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan …”

(Mat. 25:35)

Hari itu saya melawat seorang anggota jemaat yang baru pindah rumah. Dengan semangat dia membawa saya berkeliling rumahnya. Setiap lantai dan kamar-kamar ditunjukkannya. Mulai dari taman yang ada di samping rumah, sampai taman di atap rumah, semua diperlihatkannya. Tidak lupa ia menunjukkan satu lemari pendingin yang penuh dengan botol air minum kemasan. Dia katakan, ini khusus untuk tukang-tukang yang lewat. Tukang sapu, petugas pencatat listrik, bahkan petugas pembersih danau juga tidak luput dari perhatiannya. Dia menyiapkan satu alat khusus untuk memberi minum kepada tukang pembersih danau. Dia berkata, “Memberi itu tidak perlu mahal dan besar. Cukup kita kasih di saat yang tepat sesuai kebutuhannya. Dia pasti akan senang sekali. Seperti memberi air dingin ketika cuaca panas.”

Sahabat Lansia, mendapatkan sesuatu sesuai kebutuhan tentu menyenangkan. Demikian juga ketika kita hendak memberi pada orang lain. Pikirkan dan berikanlah sesuai dengan kebutuhannya. Memberi itu tindakan yang harus dilakukan dengan hati. Benar bahwa semua orang senang diberi. Tetapi, pemberian yang sesuai kebutuhan, tentu akan memberikan kesan mendalam. 

DOA :

Tuhan, berikanlah kami hati yang peka untuk melihat kebutuhan sesama di sekitar kami. Amin.