Daniel 4:19-27

“… hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya.” 

(Dan. 4:25)

 

 

Di sebuah kampus, seorang mahasiswa terlihat adu mulut dengan temannya. Pertengkaran tersebut mengundang perhatian banyak orang. Pertengkaran itu terjadi karena temannya tidak sengaja menumpahkan sirop ke baju si mahasiswa tersebut. Dengan arogannya, mahasiswa tersebut memaki temannya dengan perkataan kasar, sambil mengungkapkan betapa mahal baju yang dipakainya itu. Ia lupa bahwa di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi.

 

Seseorang menjadi sombong dan arogan karena ia melupakan kebenaran bahwa segala sesuatu adalah pemberian Tuhan. Itulah yang terjadi dengan Nebukadnezar. Ia digambarkan seperti pohon besar yang tumbuh menjulang sampai ke langit. Seluruh dunia melihatnya. Nebukadnezar memang sangat berkuasa. Ia ditakuti dan dikenal seluruh bangsa. Kekuasaan itu membuatnya sombong. Dalam tafsiran mimpinya, Daniel menegaskan bahwa pohon itu akan ditebang dan tersisa tunggulnya saja. Siapa yang akan melakukannya? Tuhan Yang Mahatinggi yang akan melakukannya. Akan tetapi, Nebukadnezar akan diampuni dan dipulihkan jika ia bersedia mengakui dan mengimani bahwa Allah di surgalah yang mempunyai kekuasaan.

 

Youth, apa yang kita miliki di dunia ini, baik harta, waktu, kemampuan maupun akal budi, semuanya berasal dari Tuhan. Semua itu pemberian atau titipan Tuhan saja kepada kita. Kita bertugas untuk mengelola, memakai, dan mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan. Mari kita belajar untuk selalu rendah hati. Kita kelola setiap pemberian Tuhan pada kita agar menjadi kebaikan bagi orang banyak. Kita kembangkan agar berguna untuk menolong orang lain.

 

1. Apa pesan Tuhan kepada Nebukadnezar?

2. Dalam hal apa Anda pernah tergoda menjadi sombong dan arogan?

 

 

Pokok Doa :

Kerendahan hati untuk mengakui Tuhanlah yang berkuasa dalam hidup kita.