MELEKAT PADA POKOK YANG BENAR
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.”
(Yoh. 15:1)
Seorang teman saya memiliki pohon jambu di rumahnya. Sudah dua kali saya menikmati buah dari pohon tersebut. Suatu hari saya berkunjung ke rumahnya. Lalu, saya memperhatikan sepertinya ada yang berbeda dengan pohon itu. Ada tiga cabang pada pohon itu. Cabang yang berdiri tegak di tengah, serta dua cabang di kanan dan kirinya. Yang menarik, cabang yang di tengah itu mengering, daunnya tinggal sedikit dan berwarna kecokelatan, berbeda dengan daun-daun pada dua cabang lainnya. Saya mencari tahu penyebab cabang yang ada di tengah menjadi kering. Ternyata cabang itu patah di bagian bawahnya. Hal ini mengakibatkan cabang itu tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya. Kering dan mati akan dialami oleh batang yang tidak melekat pada batang utama.
Sahabat Lansia, Tuhan Yesus adalah pokok anggur yang benar. Kita disebut sebagai carang atau ranting-rantingnya. Seperti pohon jambu di atas, demikianlah kita sebagai ranting harus melekat kepada Tuhan. Melekat dengan-Nya, kita mendapatkan pemeliharaan dan kekuatan yang diperlukan. Sebaliknya, lepas dari-Nya, kita akan mengalami keputusasaan dan kesepian. Maka, peliharalah relasi kita bersama-Nya, Sang Pokok Anggur yang Benar. Dialah sumber kehidupan dan pengharapan kita.
DOA :
Tuhan, ingatkanlah kami untuk selalu memiliki hubungan yang dekat dengan Engkau. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama