Galatia 2:11-14

… aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah.
(Galatia 2:11) 

Melihat seorang temannya menyontek saat ujian, Edi langsung menegur temannya tersebut. Namun, teman Edi tidak terima. Ia lalu memprovokasi teman-teman lainnya untuk memusuhi Edi dan mengatai Edi sok suci. Edi mengalami situasi yang tidak menyenangkan karena keberaniannya mengingatkan teman yang berbuat salah.

Dalam firman Tuhan yang kita baca, Rasul Paulus mengkritik Petrus yang disebut juga Kefas dan Barnabas karena bersikap munafik. Mereka memahami bahwa anugerah Tuhan Yesus telah membebaskan orang yang percaya dari tuntutan menjalankan semua adat istiadat Yahudi. Namun, kehadiran rombongan Yahudi-Kristen dari Yerusalem yang masih ketat memegang adat istiadat Yahudi telah memberikan tekanan yang begitu besar bagi keduanya. Mereka kemudian tidak mau bergaul dengan orang yang tidak menjalankan adat istiadat Yahudi, meskipun orang itu telah menjadi Kristen. Walaupun Petrus dan Barnabas adalah para penginjil besar di kalangan orang Kristen perdana, Rasul Paulus terang-terangan menentang mereka karena mereka bersalah (ay. 11).

Teens, ada banyak sikap teman-teman kita yang menyimpang dari kebenaran. Sikap Rasul Paulus yang berani menentang sikap rekan pelayanannya yang menyimpang dari kebenaran, dan juga sikap Edi yang berani menegur temannya saat menyontek, patut kita teladani. Jika hari ini ada temanmu berlaku tidak benar, segeralah ingatkan mereka. Jangan biarkan! Singkirkan rasa takut akan relasi yang mungkin rusak karena teguranmu terhadap sikap mereka. Sikapmu membiarkan ketidakbenaran bisa membuat temanmu makin terpuruk, bahkan kelak dirimu sendiri bisa terbawa dalam ketidakbenaran.