Galatia 2:15-21

… aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.
(Galatia 2:20)

Pada masa ketika praktik perbudakan dianggap lumrah, seorang budak terikat dan tunduk sepenuhnya kepada tuannya. Tetapi, jika ia ditebus (dibeli) oleh seseorang maka budak tersebut bebas dari segala hal yang mengikat dirinya pada tuannya yang lama, dan tunduk pada kehidupan baru bersama tuannya yang baru.

Rasul Paulus mengatakan, kita sudah ditebus oleh Kristus dengan harga yang sangat mahal. Kita telah menjadi orang yang merdeka dari tuntutan melakukan semua aturan Taurat dan adat istiadat Yahudi. Rasul Paulus pun menentang orang-orang Kristen dengan latar belakang Yahudi yang meyakini bahwa kehidupan kekal bisa diperoleh melalui ketaatan kepada Taurat. Paulus berpikiran sebaliknya. Melalui hukum Taurat, ia justru mengalami kematian (ay. 19a). artinya, ia tidak lagi hidup di bawah tuntutan hukum Taurat yang justru meletakkannya di bawah murka Allah. Paulus tidak lagi berupaya memenuhi tuntutan-tuntutan Taurat tersebut supaya ia bisa hidup bagi Allah (ay. 19b). Sebab, hidup bagi Allah bukan tentang melakukan praktik-praktik kesalehan untuk membuat Allah terkesan dengan kebaikan kita, melainkan mengakui dan mensyukuri kebaikan Allah yang telah menebus kita.

Teens, kita sudah ditebus oleh Allah melalui pengurbanan Kristus. Kita telah diselamatkan dan dibebaskan dari tuntutan menjalankan semua aturan adat istiadat berdasarkan hukum Taurat. Di sisi lain, penebusan oleh Kristus membuat kita harus hidup bukan untuk diri sendiri, tetapi bagi Kristus. Kita harus hidup karena iman percaya kita kepada Kristus. Jangan melakukan perintah Tuhan dengan pemahaman agar kita diselamatkan. Ketaatan kita melakukan perintah Tuhan adalah karena Tuhan sudah menebus kita, dan kita mau bersikap sesuai kehendak Tuhan. Lakukanlah perintah Tuhan bukan dengan ketakutan, tetapi dengan kegembiraan!