Agustinus lahir dari seorang ibu yang saleh. Namun, ayahnya adalah seorang yang pemarah dan pemabuk. Agustinus tumbuh mengikuti karakter ayahnya. Pada masa mudanya, ia suka berkelahi, mencuri dan main perempuan. Dia pernah tinggal dengan seorang perempuan tanpa menikah. Mereka bahkan memiliki seorang anak. Tetapi, suatu hari, hidupnya berubah 180 derajat. Perubahan itu terjadi ketika ia tanpa sengaja membaca Roma 13:13-14. Ayat ini menyadarkan Agustinus untuk meninggalkan hidupnya yang lama. Ia lalu memberi diri melayani Tuhan di gereja. Saat ini Agustinus dikenal sebagai salah satu Bapa Gereja.

Sahabat Lansia, Alkitab berfungsi seperti cermin. Cermin menolong kita untuk melihat apakah bedak terlalu tebal, lipstick yang mungkin mengenai gigi, atau rambut yang berantakan. Tetapi, cermin itu akan menjadi sia-sia jika kita tidak melakukan apa-apa setelah becermin. Kita tidak merapikan rambut, lipstick, atau bedak yang berantakan. Demikian juga ketika kita membaca dan mendengarkan firman Tuhan, tetapi tidak melakukan apa-apa. Maka, semuanya menjadi sia-sia. Memang berbahagia orang yang membaca firman Tuhan, tetapi lebih berbahagia orang yang membaca dan melakukannya. 

DOA :

Tuhan, mampukanlah kami untuk hidup seturut dengan kehendak-Mu. Amin.