MENGAPA TAKUT?
TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?
(Mzm. 27:1)
Di akhir kehidupannya, ibu yang saya kasihi mengalami sakit kanker paru stadium tiga. Tentunya, vonis dokter sangat mengejutkan bagi kami anak-anaknya. Namun, ibu kami memiliki iman yang kuat. Dia tidak khawatir sedikit pun, sebab ia percaya pada Tuhan. Suatu saat, cairan dan darah yang memenuhi paru-parunya harus diambil, dan itu pasti sangat menyakitkan. Namun, saat pagi hari kami menemui dia, yang pertama kali keluar dari mulutnya adalah, “Puji Tuhan!” Ia tidak mengeluh akan sakitnya, namun ia memuji Tuhan dan bersyukur sudah pagi, ia bisa melewati semuanya itu dengan kekuatan dari Tuhan.
Sobat Lansia, di usia kita saat ini, sakit penyakit yang bermacam-macam mudah sekali menimpa tubuh kita yang lemah ini. Namun, pemazmur mengajak kita untuk tidak takut dan gemetar menghadapi semuanya. Bagi pemazmur, Tuhan adalah keselamatannya, karena itu ia tidak takut kepada siapa pun. Mari kita bertanya kepada diri kita masing-masing, siapakah Tuhan bagi kita? Jika kita meyakini bahwa Ia adalah penolong kita dan keselamatan kita, maka mari kita belajar memercayakan diri kita kepada-Nya. Biarlah kita jauhkan semua rasa takut kita dan serahkan semuanya kepada Tuhan.
DOA :
Ya Tuhan, di tengah tubuh yang lemah dan sering mengalami berbagai sakit penyakit, tolong kami agar dapat meyakini bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kami dan menjadi penolong kami yang setia. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama