Mazmur 125

Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selamalamanya.

(Mzm. 125:1)

Seorang perempuan dari Garut, menelepon seorang pendeta. Dalam percakapan via telepon itu, ia menyampaikan keinginannya untuk belajar tentang kekristenan. Beberapa hari setelah percakapan itu, mereka pun bertemu. Ketika pendeta bertanya mengenai alasan di balik keinginannya untuk belajar Kekristenan, ia mengatakan bahwa ia percaya Kristus adalah Juruselamatnya. Ia juga menceritakan bahwa ia tidak diakui dan tidak diterima oleh orangtuanya karena imannya kepada Kristus. Meski  demikian, ia ingin tetap mengasihi dan mendoakan orangtuanya.

Mazmur 125 menggambarkan keteguhan iman percaya seseorang seperti Gunung Sion. Betapa gagahnya, kuatnya, serta kokohnya penggambaran itu. Bagi pemazmur, keteguhan iman dan percaya kepada TUHAN sangatlah penting. Mengapa? Sebab, ada banyak tantangan yang bisa menggoyang keteguhan iman, misalnya kejahatan. Kejahatan bisa meruntuhkan iman. Orang yang runtuh imannya juga bisa melarikan diri pada kejahatan. Karena itu, permohonan untuk mendapatkan keamanan dan perlindungan bagi setiap orang, agar teguh dalam imannya, terus dinaikkan.

Youth, dengan kekuatan kita sendiri, iman kita tidak akan teguh. Karena itu, penting bagi kita untuk terus mendapatkan perlindungan dan kekuatan dari Allah. Warisan rohani (Kristen sejak lahir), enggan bersekutu, apatis terhadap pemeliharaan iman, harta duniawi, dan jabatan bisa menjadi celah besar keruntuhan iman kita. Jangan biarkan “Gunung Sion” itu runtuh, melainkan perkuatlah iman kepada Tuhan!

1. Bagaimana caranya supaya tangan kita tidak pernah terulur pada kejahatan?

2. Apa saja godaan di zaman sekarang yang mampu meruntuhkan iman?

Pokok Doa :  Kuat dan teguh menghadapi godaan dunia.