Yesaya 33:10-16

Sekarang, Aku akan bangkit, firman TUHAN, sekarang, Aku akan bangkit
berdiri, sekarang, Aku akan berdiri tegak!

(Yes. 33:10)

Ketika kita mengalami pergumulan yang berat kepada siapa kita akan mengadu? Tentu ke sosok yang dekat dan kita percaya, bukan? Juga kita percaya akan melakukan sesuatu untuk “menolong” kita. Sosok itu bisa saja Tuhan, atau sahabat kita. Namun, di saat yang bersamaan, mereka juga akan menegur dan memberikan kita pelajaran jika kita salah. Semua itu dilakukan untuk kebaikan kita karena mereka mengasihi kita.

Orang Israel meratap dengan sangat kepada Tuhan. Terlalu berat penderitaan yang mereka rasakan karena musuh-musuh yang tidak berhenti menyerang mereka. Mereka memohon kasih dan perlindungan Tuhan. Tuhan yang mengasihi umat pilihan-Nya pun tidak tinggal diam. Ia bangkit dan bertindak membela Israel. Kemarahan-Nya begitu besar sampai-sampai orang yang berdosa di Sion pun takut terkena murka-Nya. Mereka tahu betul bahwa tidak ada yang mampu menghadapi keperkasaan dan kekuasaan Allah. Allah memang menolong mereka, tetapi di saat yang bersamaan Ia juga menuntut umat-Nya hidup dalam kebenaran, berkata jujur, tidak menerima suap, tidak menyetujui atau melakukan kejahatan (ay. 15). Hukuman dan keadilan Allah nyata bagi orang benar dan orang berdosa.

Youth, Allah memang sangat mengasihi kita dan akan selalu menolong kita. Namun, itu tidak berarti kita bisa menyepelekan Allah dengan hidup seenaknya. Jika perilaku keseharian masih membuat Allah marah, bertobatlah; berbaliklah ke jalan yang benar. Allah mau kita hidup dalam kebenaran. Ia tidak ingin kita binasa karena dosa dan penghukuman-Nya. Kesempatan tidak akan selalu ada, berproseslah dengan benar.

1. Apa yang membuat Allah murka?

2. Bagaimana cara kita berjuang untuk tidak jatuh dalam dosa yang sama?

Pokok Doa : Memanfaatkan kesempatan untuk memiliki hidup yang benar.