“Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.”

(Yes. 43:1)

Di ruang tunggu bandara, Wati berjalan dengan cepat. Seorang pria juga berjalan dengan cepat di sampingnya dan berkata, “Maaf, ini Wati, ya?” Wati menoleh dengan cepat, memandang kepada sumber suara tersebut dengan heran, karena ia merasa tidak mengenal pria yang ada di hadapannya. Singkat cerita, ternyata pria tersebut adalah teman sekolahnya dulu. Sudah lebih dari 30 tahun mereka tidak pernah bertemu. Sang teman pun mengaku ia mengingat nama Wati, karena sebelumnya mendengar Wati berbicara dengan petugas di counter check-in. Wah! Hanya dari suara bisa mengingat nama? Wati merasa takjub.

Tidak salah jika nama dikatakan sebagai bunyi terindah yang bisa didengar oleh sang pemilik nama. Hanya, sayangnya, karena begitu banyak nama yang kita jumpai, tak semua nama dapat kita ingat dengan baik. Biasanya, nama orang-orang yang dekat dan berarti di hidup kita atau yang lebih sering kita jumpai, itulah yang dapat kita ingat. Menariknya, di sini Tuhan mengatakan, “Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” Perkataan ini diucapkan oleh Tuhan kepada umat Israel yang berada di dalam pembuangan, dan merasa dilupakan oleh Tuhan. Ini berarti Tuhan mengasihi umat-Nya, termasuk diri kita.

DOA :

Apa pun keadaan yang kami alami, tak dapat menghapus kenyataan bahwa Tuhan mengasihi kami. Terima kasih karena Tuhan menaruh nama kami di dalam hati-Mu. Amin.