Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak.

(Ams. 25:11)

Ibu Monica merasa sangat kesulitan berbicara dengan ibundanya. Pasalnya, sang ibunda tetap bersikeras melakukan sendiri banyak pekerjaan, meskipun usianya sudah lanjut. Sebagai contoh, ia tidak mau memercayakan kunci rumah kepada asisten rumah tangganya. Akhirnya terjadi insiden. Orang asing berkedok petugas PLN masuk dan mengambil barang-barang berharga di rumahnya dengan leluasa. Untung saja ia tidak celaka. Bagaimana caranya mengingatkan ibunda Ibu Monica bahwa ia seharusnya sadar akan keterbatasannya? Ternyata seorang ibu yang sama-sama telah berusia lanjut berbicara dalam suatu acara untuk mengajak setiap warga usia lanjut menerima keadaan diri, termasuk keterbatasannya. Inilah awal perubahan sang ibunda.

Memang perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Meskipun hanya pinggan perak, tetapi ia tetap menarik dan berharga karena di atasnya terdapat apel emas. Mungkin perkataan yang kita ucapkan tampak biasa, bukan hal yang baru atau istimewa. Namun, saat diucapkan pada waktu yang tepat, ia akan sangat berharga. Jadi, betapa pentingnya untuk peka dan bersabar menantikan saat yang tepat untuk berbicara.

DOA :

Tuhan, tolonglah kami agar peka dan bijaksana berucap dan  berkata-kata di saat yang tepat, agar perkataan kami membawa kebaikan bagi banyak orang. Amin.