Berbahagialah orang … yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.

(Mzm. 1:1-2)

Kata “imunitas” mendadak populer saat pandemi Covid-19. Setiap orang yang memiliki imunitas atau ketahanan tubuh yang baik, pada umumnya dapat bertahan menghadapi serangan Covid-19. Tidaklah heran, banyak orang berjuang untuk meningkatkan imunitas tubuhnya dengan cara mengonsumsi vitamin atau makanan bergizi. Nah, kita tahu upaya seperti ini tetap membutuhkan proses yang cukup. Artinya makanan dan vitamin apa pun membutuhkan waktu agar dapat diserap oleh tubuh dengan baik serta menghasilkan dampak yang optimal. Tidak bisa instan.

Mazmur 1 mengungkapkan sebuah keyakinan iman bahwa orang yang kesukaannya adalah Taurat TUHAN akan menjadi seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya dan tidak layu daunnya. Apa saja yang diperbuatnya berhasil. Yang menarik di sini disebutkan kata “merenungkan.” Jelas kata ini menunjukkan proses yang membutuhkan waktu yang terus-menerus. Tidak bisa instan. Dengan kata lain, orang yang merenungkan firman Tuhan bagaikan memasukkan nutrisi yang berharga bagi “imunitas” hidupnya secara utuh. Inilah kekuatan baginya untuk menghadapi segala musim di dalam hidupnya dan tetap berbuah.

DOA :

Ya Tuhan, setiap kurenungkan sabda-Mu aku mendapatkan kesegaran dan kekuatan baru untuk tetap bertahan di dalam keadaan apa pun dan tetap berbuah. Amin.