Keluaran 12:33-42

Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. … Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turuntemurun, untuk kemuliaan TUHAN.

(Kel. 12:41, 42)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “perbudakan” berarti sistem segolongan manusia yang dirampas kebebasan hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia yang lain. Untuk zaman ini, mungkin hampir tidak ada perbudakan seperti yang terjadi dalam sejarah kelam masa lalu dunia. Namun, perbudakan masih ada dalam bentuk-bentuk lainnya, seperti misalnya ketergantungan terhadap materi, gaya hidup, dan teknologi. Untuk melepaskan diri dari perbudakan semacam itu sangat sulit. Butuh waktu yang tidak sebentar untuk menerapkan disiplin pada diri sendiri agar lepas dari perbudakan masa kini dan selalu waspada agar tidak jatuh kembali ke dalamnya.

Bangsa Israel merasakan karya penyelamatan Allah yang membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. Mereka pada akhirnya dapat keluar dari Mesir dengan segala apa yang mereka miliki. Bahkan, Tuhan menolong mereka untuk mendapatkan berbagai materi dari bangsa Mesir. Setelah menghabiskan waktu yang sangat lama di Mesir sebagai budak, bangsa Israel masih harus mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan yang lama untuk mencapai tujuan, yaitu Tanah Perjanjian. Oleh sebab itu, meskipun telah diselamatkan dari perbudakan di Mesir, mereka harus senantiasa waspada.

Youth, kehadiran Kristus di dunia telah membawa keselamatan bagi kita. Kita telah dibebaskan dari perbudakan dosa. Keselamatan yang telah kita terima dengan cuma-cuma itu tidak boleh menjadi sia-sia. Kita memiliki kewajiban untuk tetap waspada agar hidup kita tidak lagi jatuh ke dalam perbudakan dosa dunia ini.

1. Mengapa akhirnya bangsa Israel bisa keluar dari Mesir?

2. Apa yang dapat kita lakukan agar tetap waspada dari perbudakan dosa?

Pokok Doa : Hati dan pikiran yang waspada agar tidak diperbudak dosa.