Penina menyakiti hati Hana, sehingga ia menangis dan tidak mau makan.

(1Sam. 1:7)

Ini adalah kisah nyata tentang seorang ibu yang resah dengan polah tingkah suaminya. Setelah pensiun, suaminya terus-menerus asyik main HP dan tidak bersedia melakukan pekerjaan yang selama ini ditekuni. Berulang kali ibu itu menasihati suaminya, namun tak kunjung terjadi perubahan. Kondisi ekonomi rumah tangga pun memburuk. Akhirnya, sang ibu pun terpaksa turun tangan dengan berjualan aneka macam gorengan di depan rumahnya. Syukur pada Tuhan, ternyata jualannya laris. Kondisi ekonomi rumah tangga pun membaik. Perlahan namun pasti, sang suami mulai mau turun tangan untuk membantu.

Sobat Lansia, kesulitan hidup selalu tak terduga dan tak terhindarkan. Sama seperti yang terjadi dengan Hana yang berulang kali mengalami sakit hati akibat perkataan Penina, madunya. Hana belum dikaruniai anak. Elkana sebagai suami memberi penghiburan, namun Penina terus melukainya. Hana pun mengambil langkah yang tepat dengan membawa masalah dan pergumulannya di dalam doa. Semakin Penina menganiayanya, semakin tekun Hana berdoa. Hingga akhirnya, Tuhan pun memberikan anak-anak bagi Hana. Jangan pernah menyerah dalam kesulitan. Doa membuka jalan untuk mengalami kuasa Tuhan.

DOA :

Tuhan, ajarlah kami untuk membawa setiap kesulitan dan pergumulan kami di dalam doa kepada-Mu. Amin.