Mazmur 142

Dengan nyaring aku berseru-seru kepada TUHAN, dengan nyaring aku memohon kepada TUHAN. Aku mencurahkan keluhanku ke hadapan-Nya, kesesakanku kuberitahukan kehadapan-Nya.

(Mzm. 142:2-3)

Riset membuktikan, saat ini makin banyak remaja pemuda yang mengalami depresi. Hal itu sangat mungkin disebabkan oleh makin tersisihnya kaum muda dari kehidupan sosial yang nyata, bukan sekadar pada dunia maya di mana pencitraan diutamakan. Banyak kaum muda berlomba mendapatkan pengakuan, namun mengalami kesulitan mengaktualisasi diri dan mencurahkan isi pikiran dan hatinya karena merasa khawatir dengan penilaian orang lain. Rasanya makin sulit menemukan seseorang yang benar-benar mendengarkan, tanpa menghakimi.

Bacaan hari ini diambil dari doa Daud yang sedang tersisih di gua. Ia begitu merana hingga membuatnya merasa hampir tak mampu bertahan. Ini kali kedua Daud harus merasakan penderitaan hidup di dalam gua. Yang pertama ketika dikejar raja Kota Gat dan yang kedua ini ketika dikejar Saul. Parahnya, tidak ada seorang pun yang menemaninya menghadapi kesusahan itu. Daud tersisih, kesepian melanda hidupnya. Namun, kemudian, ia ingat bahwa ia memiliki Allah yang menjadi tempat perlindungannya. Semua isi hati dan pikiran ia curahkan kepada Allah. Imannya membuatnya menyerahkan segala kekhawatiran kepada Sang Hidup. Alih-alih mencari pelarian di tempat lain, Daud memilih untuk curhat kepada Tuhan.

Youth, Allah yang kita sembah dan imani adalah Allah yang peduli. Kita tidak perlu meragukan kasih Allah kepada kita walau kita tengah menghadapi masalah. Allah tidak akan meninggalkan kita sendirian. Oleh karena itu, percayakanlah isi hati dan pikiran kita kepada Sang Pendengar Sejati, Allah kita!

1. Mengapa Daud merasa kesepian?

2. Ketika bergumul, kepada siapa Anda mencurahkan isi hati dan pikiran Anda?

Pokok Doa : Tidak ragu memercayakan pergumulan kita kepada Tuhan.