DIKHIANATI ANAK SENDIRI
Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.
(Mzm. 3:1)
Saya pernah membaca berita tentang seorang ibu kandung yang digugat anaknya sendiri di pengadilan karena dianggap bertindak tak adil dalam pembagian harta benda warisan keluarga. Sungguh menyesakkan hati, bukan? Anak yang telah dikandung, dilahirkan, dan dibesarkan, lalu memperkarakan ibu kandungnya sendiri. Apakah kita pernah mengalami hal yang kurang lebih sama seperti ini? Apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita?
Sobat Lansia, Daud pernah mengalahkan Goliat dan menjadi termasyhur di Israel. Demikian pula lawan-lawan lain pernah ia kalahkan. Namun, kini ia berhadapan dengan Absalom, anaknya sendiri, yang menghendaki takhtanya. Pemberontakan Absalom mendapatkan dukungan dari sebagian rakyat Israel. Bahkan kelompok pemberontak ini menyebarkan berita bahwa Tuhan tak lagi beserta Daud. Sungguh menyesakkan, bukan? Dikhianati oleh anaknya sendiri dan ditinggalkan oleh sebagian rakyatnya. Syukur pada Tuhan, Daud terus mencari Tuhan di dalam doa. Ia berseru dan berharap pada Tuhan ketika orang yang terdekat justru menghendaki kematiannya. Sebagaimana Daud menaruh pengharapannya pada Tuhan, marilah kita juga berharap pada-Nya ketika orang terdekat melukai dan mengkhianati kita.
DOA :
Tuhan, tolonglah kami untuk terus berharap kepada-Mu, bahkan ketika orang terdekat mengkhianati kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama