1 Korintus 9:1-3

Sekalipun bagi orang lain aku bukanlah rasul,

tetapi bagi kamu aku adalah rasul. Sebab hidupmu dalam Tuhan

adalah meterai dari kerasulanku.

(1 Korintus 9:2)

Antonie Aris van de Loosdrecht mungkin masih asing di telinga kita. Namun, namanya tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sejarah pekabaran Injil di Tana Toraja. Pada 4 Oktober 1913, ia tiba di Batavia lalu bertolak ke Toraja. Ia membaur dengan para ketua adat di sana dan masyarakat sekitar. Dalam perbincangan ringan, ia terkadang mengutip beberapa kisah dalam Alkitab. Ia dekat dengan anak-anak dan sering kali membuat pertunjukan kecil bersama mereka. Dalam pertunjukan itu, ia tampil sebagai pendongeng dan membawakan kisah yang ada dalam Alkitab. Antonie juga melakukan perlawanan kepada pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang bertindak sewenang-wenang. Tahun 1914, Antonie mendirikan sekolah misionaris Kristen di sana dan berkembang dengan pesat. Namun, Antonie harus kehilangan nyawanya di usia yang masih muda, yaitu 32 tahun, saat ia mengadakan perjalanan ke daerah Bori. Sekelompok orang tidak dikenal menusuknya dengan tombak sehingga nyawanya tidak tertolong. Tetapi, perjuangan dan pengorbanan Antonie tidak sia-sia, Tana Toraja kini menjadi salah satu daerah yang mayoritas penduduknya percaya kepada Kristus.

Hidup tak pernah lepas dari tantangan. Rasul Paulus dalam bacaan kita hari ini juga mendapat tantangan dalam pekabaran Injil yang dilakukannya. Di tengah-tengah ladang pelayanannya, dia menemukan orang-orang yang tidak suka dengannya. Namun, Rasul Paulus meyakinkan jemaat Korintus mengenai panggilannya sebagai rasul, bahwa ia sendiri berjumpa dengan Yesus, ia telah dimerdekakan, dan bahwa jemaat Korintus itu adalah buah pelayanannya yang nyata.

Teens, orang baik tentu disukai oleh orang baik. Namun, masalahnya, tidak semua orang menyukai orang baik. Ada orang jahat yang tidak suka dengan orang baik. Namun, jangan putus asa, kita tidak sendirian. Tuhan bersama kita. Apa pun yang terjadi teruslah berbuat baik!