Kejadian 21:1-7

Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki

bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan,

sesuai dengan firman Allah kepadanya.

(Kej. 21:2)

 

 

 

Paulus adalah seorang karyawan di suatu perusahaan swasta. Ia selalu bekerja dengan rajin dan jujur serta jarang sekali mengeluh. Setelah bertahun-tahun bekerja, kehidupan Paulus tetap sederhana, tidak seperti temantemannya yang cukup glamor. Suatu hari, atasan Paulus menawarkannya kesempatan melanjutkan perkuliahan di luar negeri. Ini memang sudah diimpikan dan dipertimbangkan olehnya sekian waktu belakangan ini. Paulus menyambut baik penawaran tersebut. Ia sangat bersemangat mengembangkan dirinya dengan kesempatan baru yang diperoleh tersebut.

 

 

Jawaban atas suatu penantian panjang dan yang tampak mustahil dapat dilihat dalam Kejadian 21:1-7. Kelahiran Ishak menandakan penggenapan janji Allah dan pemeliharaan-Nya yang setia. Setelah menunggu selama 25 tahun, kelahiran Ishak benar-benar terjadi dan membawa sukacita. Namun, penggenapan janji Allah itu tidak lepas dari sikap iman dan ketaatan. Dua hal penting itu ada dalam diri Abraham dan Sara. Oleh karena kesetiaan mereka, Allah berkenan senantiasa menjaga dan menepati janji-Nya. Bahkan, di saat impian itu terasa tidak mungkin terpenuhi, mereka tetap berpengharapan.

 

 

Youth, terkadang ada masa di mana kita berputus asa dalam menjalani kehidupan ini. Makin lama menunggu, harapan kita makin terasa mustahil terpenuhi. Mari, tetaplah yakin di dalam Tuhan dan percaya bahwa semua akan indah pada waktu-Nya. Bagian yang perlu kita lakukan hanyalah tetap setia dan taat. Allah selalu tepat waktu. Pertolongan-Nya akan datang pada waktu yang Ia tetapkan. Percayalah bahwa itu adalah waktu yang terbaik.

 

 

1. Ketaatan apa saja yang ditunjukkan oleh Abraham berkenaan dengan Ishak?
2. Apa kendala terbesar untuk tetap setia dan percaya pada janji Allah?

 

 

Pokok Doa: Percaya di tengah pengharapan.