JALAN DAMAI SEJAHTERA
… untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”
(Lukas 1:79)
“Aduuh…!” rintih Tito dalam kegelapan. Ia sedang di dapur ketika mendadak mati lampu. Tito langsung berlari. Tetapi, ia tersandung sesuatu dan jatuh. “Diam di situ ya, Tito! Nanti Mama ke situ,” ujar Mama sambil datang membawa lilin. Adik-adik, kehidupan ini sering kali digambarkan sebagai sebuah perjalanan.
Ada orang yang menggambarkan jalan hidup ini gelap dan berbatu-batu. Namun, Tuhan memberikan firman-Nya bagi kita. Firman Tuhan adalah pelita bagi kehidupan kita, supaya kita dapat berjalan dalam terang dan tidak tersesat. Mari kita membaca Lukas 1:76-79! Ayat-ayat itu adalah bagian dari nyanyian pujian Zakharia, ketika Yohanes Pembaptis lahir. Yohanes disebut sebagai pembuka jalan bagi Tuhan Yesus. Adapun, Tuhan Yesus adalah jalan bagi manusia menuju damai sejahtera.
Adik-adik, marilah kita memberi diri kita dipimpin oleh Tuhan, melangkah dalam kebenaran, sehingga langkah-langkah kita selalu berada pada jalan menuju damai sejahtera.
Doa: Bapa di Surga, tuntunlah langkah-langkahku, agar aku selalu berjalan di jalan damai sejahtera. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama