SINTERKLAS
Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
“Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang.”
(Kis. 10:34)
Sinterklas biasanya dikenal sebagai tokoh Natal yang ramah dan juga baik hati, dan yang akan memberikan hadiah kepada anak-anak yang baik dan tidak nakal. Sedangkan anak-anak yang nakal tidak akan mendapatkan hadiah dari Sinterklas. Anak yang nakal justru akan mendapat hukuman dari Piet Hitam yang selalu datang membawa karung dan tongkat untuk memukul mereka. Namun, tidak demikian dengan Allah. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Petrus, Allah tidak membeda-bedakan orang. Itulah Allah yang kita kenal, yaitu Allah yang tidak pilih kasih, yang memberikan berkatnya kepada orang yang baik dan yang jahat.
Sobat Lansia, mari kita belajar dari Tuhan sendiri, yang tidak suka membeda-bedakan orang. Sebagai Opa dan Oma, mari kita berlaku adil kepada semua anak, menantu, dan cucu kita. Mungkin ada di antara cucu kita yang sangat nakal, ada juga yang rajin. Ada menantu kita yang baik, ada juga yang cuek. Kepada mereka semua, kasih kita haruslah sama. Jika ada di antara mereka yang memperlakukan kita secara berbeda, kita dapat mengingatkan mereka secara lembut. Mari kita meneladani Allah yang tidak pernah membeda-bedakan manusia berdosa, sehingga kita bisa menjadi sumber berkat dalam keluarga.
DOA: Bapa yang baik, mampukan kami menjauhkan sikap suka membeda-bedakan orang, terutama di lingkungan keluarga kami sendiri. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama