Mazmur 148

Baiklah semuanya memuji nama TUHAN ….

(Mzm. 148:5)

 

 

 

Umumnya dalam ritual peribadahan, apa yang dimaksud dengan “memuji Tuhan” adalah nyanyian-nyanyian yang disampaikan oleh umat. Umat memberi pujian kepada Tuhan yang dianggap layak menerima pujian. Dari manusia kepada Tuhan, dari ciptaan kepada Penciptanya.

 

 

Mazmur 148 agak berbeda lingkupnya. Pemazmur mengajak baik penghuni surga maupun bumi untuk memuji Tuhan. Tidak hanya manusia, alam semesta, seluruh ciptaan, laut, gunung, hujan, bahkan seisi bumi diajak pemazmur untuk memuji Tuhan. Oleh sebab itu, Mazmur 148 secara potensial merefleksikan makna dan ekspresi dari pujian kepada Tuhan. Pemazmur juga merenungkan banyak hal dengan harapan kata-kata yang ditulisnya dan yang diucapkan kembali dapat melambung dan terbang sebagai sebuah pujian. Tampaknya, pemazmur juga mengungkapkan harapan untuk membawa pemikiran manusia yang melambung dan terbang tadi ke dalam dunia. Harapan dari apa yang mungkin sudah ada, dan selalu ada sejak awal penciptaan. Itu bukan pujian yang datar atau mudah. Itulah pujian yang merasuki semua keberadaan dan tertanam kuat dalam ruang dan waktu. Kata Ibrani untuk pujian yang digunakan pemazmur adalah hallelu dari akar kata halel. Kata itu dapat dipahami sebagai sesuatu yang penuh rasa terima kasih, syukur, penghormatan, dan hormat.

 

 

Youth, marilah memuji Tuhan karena kita menghormati-Nya. Allah memang layak dipuja dan dipuji. Pujian kita kepada Tuhan juga merupakan ungkapan syukur atas apa yang Tuhan lakukan dalam hidup kita. Pujian yang hidup adalah yang lahir dari pengalaman autentik bersama Tuhan. Mari puji nama-Nya!

 

 

1. Siapa saja yang diajak pemazmur untuk memuji Tuhan?
2. Apa saja alasan Anda untuk memuji Tuhan?

 

 

Pokok Doa: Kerinduan untuk memuji Tuhan.