DAMAI SEJAHTERA SEJATI
“… katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!,
tetapi tidak ada damai sejahtera.”
(Yeremia 6:14)
“Kenapa kamu, Do, kelihatannya gelisah sekali?” tanya Didi kepada Edo. “Ah… tidak apa-apa kok, Di, aku baik-baik saja, tidak ada masalah,” jawab Edo mencoba menutupi masalahnya. “Do, buat apa kamu tutup-tutupi masalahmu? Dari wajahmu saja aku bisa lihat kamu sedang menghadapi masalah,” kata Didi kepada Edo. “Iya, Di, nilai matematikaku jelek, aku takut kamu kecewa sama aku,” jawab Edo kepada Didi.
Adik-adik, kalau kita mengatakan bahwa semua baik, maka semestinya itu keadaan kita yang sesungguhnya. Mari kita membaca Yeremia 6:13-15! Para pemimpin saat itu memberitakan “damai sejahtera!” untuk menghibur umat Tuhan yang sedang dalam pembuangan di Babel. Mereka berkata bahwa Tuhan akan segera datang menyelamatkan mereka dan membawa mereka kembali ke Israel. Akibatnya, umat Tuhan hanya tinggal meratap, menunggu, dan tidak mau bekerja. Nabi Yeremia menentang sikap itu. Mereka harus hidup dan bekerja untuk kebaikan Babel, karena kesejahteraan Babel adalah kesejahteraan mereka juga.
Adik-adik, kadang kejujuran kita melihat keadaan kita justru memacu kita untuk memperbaiki keadaan. Mari kita mengejar damai sejahtera yang sesungguhnya!
Doa: Bapa di Surga, tolong aku untuk dapat mewujudkan damai sejahtera yang sesungguhnya. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama