Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar

Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.

(Efesus 4:2)

Kiki mengajak Ani berkunjung ke rumahnya pada hari Natal. Tetapi, Ani menolak karena ia tahu Kiki juga mengajak Rita. “Bukankah kalian sudah berbaikan?” tanya Kiki kepada Ani. “Ah, siapa yang bilang?” Ani balik bertanya dengan ketus. “Kan waktu itu kalian sudah didamaikan oleh Ibu Sinta,” jawab Kiki kepada Ani. Ani membuang muka lalu pergi.

Adik-adik, apakah kamu juga pernah bersikap seperti Ani? Mengaku sudah berbaikan, tetapi masih menyimpan kemarahan? Mari kita membaca Efesus 4:1-3! Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus mengatakan bahwa kita telah dipersatukan oleh Roh Kudus dan diikat dalam ikatan damai sejahtera. Maka, seharusnya kita hidup dalam damai sejahtera; selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar.

Adik-adik, janganlah menjadi orang yang hanya mengucapkan kata damai, tetapi tidak menunjukkannya dalam perbuatan. Mari kita selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar untuk mewujudkan damai sejahtera.

Doa: Bapa di Surga, ajar aku mewujudkan damai sejahtera dengan bersikap selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.