Mazmur 89:2-5, 20-27

Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya;

kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

(Mzm. 89:3)

 

 

 

Merpati adalah burung yang selalu dijadikan lambang cinta dalam pernikahan. Hal itu dikarenakan burung yang satu ini dianggap mewakili karakter setia. Berbeda dari binatang atau burung lain, merpati hanya mempunyai satu pasangan seumur hidupnya. Bila sedang terbang dan menyadari bahwa pasangan betinanya ikut terbang, maka si jantan akan langsung menghampiri pasangannya. Rasanya dalam menjalani sebuah relasi, manusia dapat belajar banyak dari merpati yang katanya tak pernah ingkar janji itu.

 

 

Kesetiaan harusnya juga menjadi karakter yang dihidupi oleh orang percaya. Orang percaya memiliki alasan utama untuk hidup dalam kesetiaan. Allah yang telah lebih dulu menunjukkan kasih setia-Nya adalah alasan yang mendasari kesetiaan manusia. Mazmur 89 dengan jelas mengagungkan kesetiaan Tuhan yang nyata dalam kehidupan Daud. Bagi pemazmur, kesetiaan Allah kepada Daud tidak hanya terjadi saat Daud hidup benar dan dekat dengan Tuhan. Bahkan, saat Daud menjauh dan hidup dalam ketidaktaatan pun, Tuhan tetap setia. Kesetiaan Tuhan abadi dan tidak terbatas. Kesetiaan Tuhan tidak dipengaruhi oleh apa atau siapa pun, sebab Ia berdaulat atas diri-Nya sendiri. Itulah sebabnya pemazmur mengumandangkan kesetiaan Tuhan itu.

 

 

Youth, kasih setia Tuhan senantiasa ditegakkan kepada hamba-Nya. Jangan pernah meragukan kesetiaan Tuhan. Ketika kita bergumul dan mengalami persoalan yang berat, Allah yang setia hadir dan meneguhkan kita. Itulah sebabnya pemazmur mengatakan bahwa kesetiaan Tuhan itu tegak seperti langit, begitu tinggi dan penuh kemuliaan. Ia tak pernah ingkar janji.

 

 

1. Bagaimana gambaran kesetiaan Allah bagi pemazmur?
2. Dalam hal apa Anda mengalami kasih setia Tuhan?

 

 

Pokok Doa: Keteguhan iman untuk tidak meragukan Tuhan.