2 Samuel 6:1-11

Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom,

orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

(2Sam. 6:11)

 

 

Dalam kerinduan selalu terdapat keinginan yang kuat dan harapan yang besar akan sesuatu, entah itu sebuah keadaan, atau bahkan sosok tertentu. Makin ditahan, biasanya rasa rindu itu justru akan makin kuat. Dalam perikop hari ini, kerinduan yang kuat akan kehadiran Tuhan dirasakan oleh Obed-Edom.

 

 

Daud baru saja dinobatkan menjadi raja atas seluruh Israel. Ia memindahkan ibukota ke Yerusalem dan berhasil mempertahankan Yerusalem dari serangan Filistin. Kini ia berusaha mengembalikan tabut perjanjian ke Yerusalem. Karena nyaris jatuh, tabut itu ditempatkan di rumah Obed-Edom selama tiga bulan. Nama Obed-Edom berarti “hamba Edom.” Obed-Edom adalah pribadi yang sangat rindu dan setia melayani Tuhan. Tuhan berkenan atasnya dan mengizinkan tabut perjanjian disimpan di rumahnya. Ia diberkati dengan delapan anak. Ia mendidik mereka dengan cara yang disukai Allah. Menarik untuk diperhatikan bahwa selama tabut Allah itu ada di rumahnya, keluarga Obet-Edom diberkati dengan begitu luar biasa. Baginya, Tuhan adalah pusat hidupnya. Obed-Edom mengarahkan seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan. Tabut adalah lambang kehadiran Allah. Di mana pun Tabut itu ada, di situ Allah hadir. Itulah yang diyakini orang Israel, termasuk Obed-Edom.

 

 

Youth, kesetiaan dan ketaatan Obed-Edom kepada Tuhan dapat menjadi inspirasi dan teladan iman bagi kita. Membiarkan Tuhan hadir dan berkuasa atas kehidupan menjadikan hidup kita fokus hanya kepada Tuhan. Arah perjalanan hidup kita ada dalam ketaatan kepada Tuhan. Itulah hidup yang diperkenankan Tuhan. Jangan jadikan Tuhan sebagai tamu, tetapi bagian tetap hidup kita.

 

 

1. Apa sebab tabut Allah ada di rumah Obed-Edom dan apa dampaknya?
2. Di manakah tempat Tuhan di dalam kehidupan Anda?

 

 

Pokok Doa: Menjadikan Tuhan prioritas utama dalam hidup.