MENYIMPANGKAN SIMBOL
2 Samuel 6:1-11
… Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya:
“Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?”
(2Sam. 6:9)
Tabut Allah, dalam tradisi Israel Perjanjian Lama, menyimbolkan kehadiran TUHAN secara khusus dalam peperangan. Tabut Allah dihadirkan dalam peperangan, sehingga Allah sendiri maju berperang melawan musuh umat Israel. Sejak sebelum zaman para raja, tabut Allah digunakan sebagai panji, tanda kehadiran dan penyertaan TUHAN. Tabut Allah mendatangkan kemenangan atas Israel dengan menumpahkan darah banyak musuh Israel.
Bacaan hari ini adalah tentang upacara dan festival pemindahan tabut Allah dari rumah Abinadab ke Yerusalem. Pemindahan itu bukan dalam situasi perang, tetapi pesta. Daud dan kaum Israel menari-nari mengiringi perjalanan pindah tabut. Di perjalanan, di tempat Nakhon, tabut Allah yang sedang tidak dalam peperangan itu “minta darah.“ Lembu-lembu Nakhon tergelincir. Uza berusaha menghalangi sepak terjang tabut, namun Allah murka dan membunuhnya. Penulis kitab 2 Samuel menulis, Uza mati karena dibunuh Allah akibat ketedorannya.
Firman Tuhan tentang tabut Allah ini adalah tentang sikap agar kita tak mengabaikan dan merendahkan simbol. Dalam bentuk gambar, tulisan dan perkataan, perayaan, tempat, waktu, simbol hadir di tengah manusia. Simbol membantu manusia untuk menghayati dan menghidupkan sejarah dan kenangan. Simbol menolong kita untuk selalu mengenang para pendahulu, agar kita meneruskan karya mereka. Kita perlu memiliki sikap menghargai simbol karunia Allah atas manusia.
DOA:
Kami bersyukur akan hikmat-Mu atas manusia sehingga
dapat memahami dan merayakan simbol. Amin.
Mzm. 89:2-5, 20-27; 2Sam. 6:1-11; Ibr. 1:1-4
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama