Yohanes 9:1-41

“Bukan dia dan bukan juga orang tuanya,

tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.”

(Yohanes 9:3)

Fanny Crosby, seorang yang buta sejak kecil. Walaupun buta, ia menciptakan 9.000 sajak, himne, dan puisi sepanjang 95 tahun hidupnya. Salah satunya lagu “Ku Berbahagia” (KJ 392). Di tengah kebutaannya, ia mengatakan, “Aku senang tetap buta agar aku dapat melihat Allah.” Fanny bahkan tak perlu merenung atau mencari tempat sunyi agar memperoleh inspirasi. Ia mampu menghafal begitu banyak ayat-ayat panjang Alkitab sebelum berusia sepuluh tahun. Di Amerika Serikat, Fanny dikenang sebagai “Queen of Gospel Writer” – Ratu Penulis Lagu-Lagu Pujian. Karya-karya Fanny telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dinyanyikan oleh jutaan jemaat.

Ketika kita melihat kehidupan Fanny, kita menyadari bahwa kebutaannya tidak menghalanginya untuk menjadi berkat. Hal itu bertolak belakang dengan pemikiran banyak orang yang menghubungkan kebutaan dengan dosa. Ketika murid-murid Yesus bertanya, “Siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orangtuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Yesus menjawab pertanyaan murid-murid-Nya, “Bukan dia dan bukan juga orangtuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.” Tuhan mau melakukan pekerjaan-Nya di dalam hidup orang tersebut.

Teens, Fanny Crosby yang mengalami disabilitas yaitu kebutaan, tidak pernah menyerah dengan keadaannya. Ia terus berkarya bagi Tuhan dalam kondisinya yang buta, tanpa mengeluh atau menyalahkan Tuhan. Demikian pula seharusnya kita, pengikut Tuhan Yesus. Meskipun kita memiliki kelemahan (disabilitas) dan berdosa, namun seperti dikatakan Yesus bahwa sesungguhnya Allah pun hendak menyatakan pekerjaan-pekerjaan-Nya di dalam hidup kita. Mari kita minta agar Allah mau berkarya dalam hidup kita.