MENJADI SAKSI TUHAN, PENUH RESIKO
1 Raja-raja 18:1-18
“… kamu telah meninggalkan perintah-perintah
TUHAN dan engkau ini telah mengikuti para Baal.”
(1Raj. 18:18)
Nabi Natan pernah menegur Raja Daud karena kelakuannya. Demikian pula Nabi Elia. Ia juga pernah menegur Raja Ahab. TUHAN mendatangkan hukuman atas Israel dengan bencana kelaparan yang dahsyat. Pasalnya, Ahab dan kaum keluarganya meninggalkan perintah TUHAN dengan menyembah para Baal. Hal itu mendatangkan murka TUHAN. Bencana kelaparan atas seluruh Israel merupakan hukuman TUHAN yang harus ditanggung oleh Ahab.
Sebagaimana bacaan hari ini, Elia diperintahkan TUHAN untuk menemui Ahab yang sedang marah kepada Elia. Demi perintah TUHAN, Elia berbicara kepada Ahab. Pesannya adalah pernyataan bahwa raja bersalah kepada TUHAN. Memang, TUHAN akan mendatangkan hujan atas Israel. Namun sebelumnya, Ahab dan Israel harus mengakui kuasa TUHAN melebihi para Baal.
Kita adalah saksi Tuhan, namun sering tidak memberitakan kebenaran Tuhan, terutama kepada petinggi. Mungkin kita sungkan atau takut menyampaikan kebenaran kepada atasan di perusahaan, menyampaikan kritik kepada pemerintah, atau tergiur dengan hidup nyaman yang kita terima dan nikmati. Padahal, para petinggi bisa lupa diri. Banyak gereja dan orang Kristen mencari aman, atau malahan membenarkan kesalahan penguasa. Akibatnya sama, Tuhan murka dan menghukum kita. Kesusahan komunitas atau masyarakat, bisa jadi disebabkan oleh karena kesalahan kita yang hanya mencari aman.
DOA:
Kuatkanlah kami untuk berani mempersaksikan kebenaran-Mu
kepada penguasa. Amin.
Mzm. 125; 1Raj. 18:1-18; Ef. 6:10-17
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama