Yohanes 1:6-8; 19-28

[I]a datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu,

supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

(Yoh. 1:7)

 

 

 

Sekelompok pemuda sedang bertukar pikiran tentang bagaimana mewartakan Injil Kristus pada abad ini. Mereka mendiskusikan banyak hal, strategi, pola, dan sistem penginjilan. Berbagai teori propaganda, literatur, dan pengalaman empiris dibicarakan. Salah seorang dari mereka berbagi pengalaman. Katanya, “Pada saat hendak memberitakan Injil, kami tidak mengirimkan buku-buku atau bantuan. Namun, kami mengirimkan satu keluarga Kristen agar mereka hidup dan membaur dengan masyarakat di tempat itu. Dalam beberapa tahun kemudian, sebagian besar lingkungan itu menjadi percaya kepada Kristus.”

 

 

Menjadi saksi Kristus bukanlah soal membagi buku atau bantuan. Bukan pula sebatas ritus keagamaan. Menjadi saksi Kristus adalah bagaimana kita hidup dalam terang dan menghidupi ajaran dan teladan-Nya. Yohanes adalah utusan Allah yang diutus untuk memberi kesaksian tentang terang itu. Pekerjaan Tuhan tentu telah dialaminya bahkan dalam peristiwa kelahiran Yohanes sendiri. Yohanes sadar bahwa ia adalah sarana Allah untuk mempersiapkan umat menyambut kedatangan Tuhan. Sebagai saksi, tentu Yohanes telah mengalami karya Allah yang membaharui hidupnya. Pengenalan akan Allah merupakan modal Yohanes dalam pemberitaan Injil itu. Tujuannya agar orang lain percaya.

 

 

Youth, menjadi saksi Kristus di zaman ini tentu tidak mudah. Meneladani Kristus dalam hidup modern memiliki tantangan tersendiri. Kita telah mengalami bagaimana Tuhan mengasihi dan memberkati kita. Pengalaman akan Tuhan dan karya-karya-Nya tidak boleh menjadi dokumen sejarah yang abstrak belaka. Bagikanlah itu! Bersaksilah bagaimana Tuhan berkarya dalam hidup Anda!

 

 

1. Apa makna kesaksian Yohanes tentang Kristus?
2. Dalam hal apa saja Anda dapat menjadi saksi Kristus?

 

 

Pokok Doa: Kesediaan dan keberanian menjadi saksi Kristus.