Mazmur 126

Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN,

seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb!

(Mzm. 126:4)

 

 

 

Kadang hidup berjalan tidak seperti yang kita harapkan. Kehilangan pekerjaan, sakit, kesulitan keuangan, pengkhianatan, dan sebagainya. Dalam situasi itu, apa yang perlu dilakukan? Dutch Sheets menulis sebuah buku berjudul The Power of Hope. Melalui buku itu, Sheets mengajak pembacanya untuk mencari dan fokus kepada Tuhan. Untuk itu, ia membagi penjelasannya dalam tiga kategori besar: refleksi terhadap pesan yang hendak Tuhan sampaikan, menerapkan kebenaran yang inspirasional dalam hidup, dan berdoa dalam situasi yang khusus. Melalui tiga hal itu, seseorang diharapkan mampu memasuki kembali (re-enter) hidupnya.

 

 

Sejalan dengan pemikiran Sheets, pemazmur dalam situasi sulit mengarahkan hidupnya kepada Tuhan. Ia mencari Tuhan dan berharap sungguh kepada-Nya. Ia mengharapkan pemulihan Tuhan terhadap dirinya dan bangsanya seperti batang air kering yang kembali mengalir. Ia yakin bahwa mereka yang menabur dalam derai air mata akan menuai dengan sorak sorai, sebuah pengharapan atas pemulihan. Pokok pikiran utama dalam Mazmur 126 adalah bahwa hanya Tuhan sumber pemulihan. Itu sebabnya pemazmur percaya sungguh kepada-Nya. Dunia hanya mampu memberi harapan yang palsu. Namun di dalam Tuhan, pengharapan orang percaya senantiasa nyata.

 

 

Youth, harapan adalah dimensi masa depan. Tanpanya, kita seperti manusia yang hidup tetapi tanpa arah. Pengharapan menjadi motivasi yang mampu menyemangati kita untuk terus berjuang menerobos tantangan dan kesulitan yang tengah dihadapi. Berhenti berarti jatuh. Itulah filosofi sepeda. Sepeda akan terus berjalan dalam keseimbangan ketika dikayuh.

 

 

1. Pemulihan bagaimanakah yang digambarkan Pemazmur?
2. Apa makna harapan bagi Anda di tengah krisis kehidupan?

 

 

Pokok Doa: Kemampuan untuk terus berharap dan fokus kepada Tuhan.