MENJALANI HIDUP ADALAH PILIHAN
Yesaya 26:7-15
Dengan segenap jiwa aku merindukan Engkau pada waktu malam ….
(Yes. 26:9)
Nabi Yesaya, sebagaimana pemazmur (Mzm. 1), melihat manusia dalam dua kategori, yaitu: orang benar dan orang fasik. Orang benar adalah orang yang berjalan di jalan rintisan TUHAN, sehingga “jejaknya lurus.” Jejak lurus menggambarkan bekas yang dikerjakannya adalah baik, berbuah dan menjadi berkat. Mereka akan hidup bertambah dan negerinya diperluas.
Sikap nabi berbeda terhadap orang fasik. Nabi Yesaya geram dan mengharapkan TUHAN menghukum orang fasik. Orang fasik, yakni mereka yang tidak memandang tangan TUHAN yang terangkat dan tidak takut hukum yang berlaku, tidak perlu dikasihani. Sikap mengasihani orang fasik hanya membuat mereka tidak belajar bagaimana berlaku benar.
Jika, kata orang, hidup ini adalah kesempatan, maka kesempatannya adalah untuk memilih. Pada kita ada pilihan. Pilihannya adalah hidup sebagai orang benar atau orang fasik. Memilih “tuan-tuan lain yang berkuasa” atau memilih TUHAN yang memelihara. Orang benar, karena berjalan di jalan yang dirintis Allah, mereka akan hidup selamanya dengan damai sejahtera. Sedangkan orang fasik akan punah. Kesulitannya adalah pada memilih. Kita sering terjebak pada tawaran dan iming-iming. Seseorang harus teguh dalam menentukan pilihan, agar hidup tak sia-sia. Maka, baiklah kita melihat bahwa dia yang mencintai hidup akan memilih hidup sebagai orang benar.
DOA:
Tuntunlah saya untuk memilih jalan-Mu dengan
takut pada hukum-Mu. Amin.
Mzm. 27; Yes. 26:7-15; Kis. 2:37-42
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama