BIJAK vs BEBAL
Anak yang bijak menggembirakan ayahnya,
tetapi orang yang bebal menghina ibunya.
(Amsal 15:20)
“Bandi, kamu kenapa nakal sekali sih, Nak? Mama capek bolak-balik datang ke sekolah dipanggil Guru Bimbingan dan Konseling,” keluh mama Bandi ketika berjalan menuju ruang BK. Kiki dan Didi sempat mendengar ucapan mama Bandi, ketika mereka tidak sengaja berpapasan di depan sekolah. Mama Bandi dipanggil lagi oleh Ibu Sinta karena Bandi bolos saat pelajaran Matematika.
Adik-adik, yuk kita membaca Amsal 15:20! Penulis Amsal mengatakan bahwa anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya. Ayat ini memperlihatkan perbedaan antara anak yang bijak yang mendatangkan sukacita bagi orangtuanya, dan anak yang bebal yang merugikan orangtuanya sendiri.
Adik-adik, anak yang bijak adalah anak yang tahu mana yang benar dan salah, taat melakukan yang baik dan benar. Sebaliknya, anak yang bebal adalah anak yang nakal, keras kepala, susah diberi tahu. Semoga Tuhan terus menolong Adik-adik agar terus belajar menjadi anak yang bijak, ya.
Doa: Bapa di Surga, aku mau belajar menjadi anak yang bijak. Tolonglah aku ya, Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama