TUHAN GEMBALAKU
Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya,
sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu,
itulah yang menghibur aku.
(Mzm. 23:4)
Rasa takut, siapakah yang imun terhadapnya? Ada yang beranggapan rasa takut menolong kita untuk waspada. Ia seperti alarm yang mengingatkan adanya bahaya. Tetapi ada anggapan lain, kita tak memerlukan rasa takut karena rasa takut lahir dari pikiran negatif. Cukup asah saja kepekaan terhadap lingkungan, sehingga jika ada ancaman kita segera menyadarinya. Meski ada berbagai anggapan, tetapi kita sadar, rasa takut kadang dapat hadir di hati kita, bukan? Beragam hal dapat menjadi penyebabnya. Lalu, bagaimana kita mengatasinya?
Sahabat Lansia, mari belajar dari Daud. Pengalamannya sebagai seorang gembala telah menolongnya menghayati tuntunan Tuhan. Jika ia saja tidak akan membiarkan domba-domba gembalaannya jatuh, tersesat, dan hilang, apalagi Tuhan terhadap anak-anak-Nya. Jika ia saja tidak akan membiarkan satu pun dombanya menjadi mangsa binatang buas, apalagi Tuhan terhadap buah hati-Nya. Jika ia saja berani pasang badan, mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi kawanan dombanya, apalagi Tuhan terhadap orang-orang yang mengandalkan Dia. Penghayatan inilah yang melenyapkan rasa takutnya. Apakah kita memiliki penghayatan serupa Daud? Maka lenyaplah rasa takut yang mengganggu.
DOA:
Tuhan, terima kasih untuk tuntunan dan pemeliharaan-Mu
dalam hidup kami. Semua cukup untuk mengatasi takut
dan mendamaikan hati kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama