KALA BADAI MENERPA
Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam!
Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
(Mrk. 4:39)
Meski tahu bahwa lansia rentan terpapar virus Covid-19, Ibu Sri yang berusia 76 tahun tetap hadir dalam rapat pengurus panti asuhan. Apakah Ibu Sri tidak khawatir terpapar? “Tentu saja, perasaan khawatir itu ada. Hanya, kita tidak boleh membiarkan rasa khawatir menjajah mental kita. Pelayanan harus tetap berjalan dengan memperhatikan aturan pemerintah.” Begitu pertimbangan Ibu Sri yang membuatnya tetap menghadiri rapat pleno. Ya, rasa khawatir di tengah badai umumnya dimiliki hampir setiap orang. Namun, kita perlu tetap sadar pada takarannya. Bila berlebihan, maka kekhawatiran akan menciptakan badai baru dalam diri kita.
Sahabat Lansia, berbicara tentang badai, ada anggapan bahwa pada usia lanjut badai kehidupan nyaris tidak ada. Kehidupan relatif aman dan tenang. Nyatanya, selama napas masih dikandung badan, pergumulan datang dan pergi. Hanya mungkin, di usia kita yang banyak ini pengalaman telah memberitahu siapa Penolong Sejati kala badai menerpa. Benar! Yesuslah yang sanggup menolong dan meredakan badai di hati kita. Bagian kita adalah memperkuat iman dan melakukan tindakan dengan bijak. Menjadikan Yesus sebagai penolong di kala badai akan melenyapkan kekhawatiran yang berlebihan.
DOA:
Tuhan, Engkaulah sahabat sejati kami dalam badai pergumulan hidup ini.
Bawa kami semakin dekat pada-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama