1 Yohanes 4:1-6

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh,

tetapi ujilah roh-roh itu ….

(1 Yohanes 4:1)

Hoaks berarti berita bohong atau berita palsu. Berbagai berita dan informasi berseliweran di dunia maya dan disebarkan melalui media sosial, mulai dari berita faktual yang terjamin kredibilitasnya, sampai berita bohong yang tidak jelas sumber informasi dan faktanya. Berita-berita palsu itu dibuat entah untuk mencari sensasi, menebar kebencian terhadap satu kelompok tertentu, atau untuk kepentingan dan agenda-agenda politik-sosial-ekonomi tertentu. Parahnya, hoaks lalu disebarluaskan oleh banyak orang yang malas mengecek kebenarannya.

Penulis Surat Yohanes hidup dalam konteks umat yang dipengaruhi oleh banyak sekali ajaran dari nabi-nabi palsu yang aktif mencari pengikut. Oleh karena itu, Yohanes mengajak umat untuk tidak mudah percaya kepada nabi-nabi itu. Yohanes mengajarkan umat untuk menguji roh, apakah para nabi itu berkarya karena kuasa Roh Allah ataukah karena roh-roh yang tidak jelas asal-usulnya (ay. 1). Umat diajarkan untuk mengenal perbedaan Roh Allah dan roh yang lain, yang disebutnya roh antikristus (ay. 2-3). Dengan begitu, umat tidak mudah terjerumus pada ajaran-ajaran menyesatkan dari nabi-nabi palsu, serta terus berpegang pada ajaran yang benar tentang Kristus yang diberitakan para rasul.

Teens, di tengah gempuran berita-berita palsu di media sosial, kita diharapkan untuk bijaksana dan menguji kebenaran berita-berita itu. Sebagaimana pembaca Surat Yohanes menguji kebenaran dari ajaran-ajaran para nabi palsu, kita pun jangan mudah termakan dengan berita-berita palsu atau hoaks. Ujilah dulu kebenaran setiap berita, cek dan ricek lagi sumbernya, apakah data-datanya dapat dipercaya dan sesuai dengan fakta yang ada. Jangan mudah percaya pada berita yang tidak jelas kredibilitasnya. Yang juga penting adalah tahan dirimu agar tidak menyebarluaskan berita yang kamu terima sebelum terbukti kebenarannya.