TUHAN MELIHAT HATI
“Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah;
manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”
(1 Samuel 16:7)
Didi mengunjungi rumah Kakek Yohanes karena ia sudah lama tidak bertemu. “Kek, aku rindu ngobrol dan mendengar nasihat-nasihat Kakek,” kata Didi kepada Kakek Yohanes. “Wah, Kakek kan sudah tua, Didi!” jawab Kakek Yohanes. “Meski sudah tua, Kakek sangat baik dan aku belajar banyak hal baik dari Kakek,” kata Didi kepada Kakek Yohanes.
Adik-adik, mari kita membaca 1 Samuel 16:6-7! Tuhan menegaskan kepada Samuel bahwa bentuk tubuh tidak menjadi hal utama di mata Tuhan. Tuhan melihat ketulusan hati, yaitu kemauan kuat untuk melayani dan memuliakan Tuhan, dan tanpa meminta balasan. Hal itulah yang Tuhan lihat dari diri Daud ketika Ia memilih Daud menjadi raja di Israel.
Adik-adik, pernahkah kalian merasa minder atau tidak percaya diri sehingga malu untuk melayani? Misalnya, kalian merasa minder karena masih muda, atau merasa tidak bisa apa-apa. Jika pernah, ingatlah bahwa Tuhan melihat hati yang tulus dan rela berkorban. Kita harus percaya diri bahwa dalam pelayanan, Tuhan melihat hati bukan bentuk tubuh atau usia.
Doa: Bapa di Surga, berikanlah aku hati yang tulus melayani dan rela berkorban. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama