MATA HATI
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang,
agar kamu mengerti pengharapan apakah yang
terkandung dalam panggilan-Nya ….
(Ef. 1:18)
Kesenangan hidup telah membutakan mata hatinya sehingga ia tidak mengerti bahwa tindakannya itu akan membahayakan masa depannya. Ia bermain-main dengan pelajarannya dan lebih banyak meluangkan waktu di klub malam daripada di kampus. Ini dilakukannya karena uang ayahnya banyak. Ia dapat menunda kuliahnya hanya dengan membayar uang kuliah saja. Ketika ayahnya meninggal dunia, dan seiring dengan itu usaha mereka bangkrut, ia tidak lagi punya uang untuk melanjutkan gaya hidupnya maupun kuliahnya, sehingga ia kini hidup hanya mengandalkan otot saja, alias kerja kasar, sementara teman-temannya bekerja dengan otak mereka, menjadi pengusaha.
Kita hidup harus dengan empat mata. Dengan mata jasmani kita melihat hal-hal lahiriah seperti jalan, makanan, dan sebagainya. Sedangkan dengan mata hati kita melihat hal-hal yang tidak kasat mata seperti perangkap iblis, tipu muslihat orang jahat, dan juga jalan Tuhan serta berkat Tuhan. Mata hati kita bisa dibutakan oleh kemarahan, dendam, hawa nafsu, maupun tabiat dan kebiasaan buruk yang mendatangkan dosa. Bila itu yang terjadi kita akan menderita. Mintalah selalu kepada Tuhan untuk menerangi mata hati kita dengan firman-Nya.
DOA:
Tuhan, terangi dan buka mata hati kami sehingga kami dapat
melihat apa yang seharusnya kami lihat dan mengerti. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama