SIAP SEDIA
“… datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia
masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin,
lalu pintu ditutup.”
(Mat. 25:10)
Seorang ibu menceritakan tentang anaknya yang malas pergi ke gereja. Ketika kakeknya menegur dia agar lebih rajin beribadah, pemuda ini berdalih bahwa dia masih muda. Alasannya, gereja itu hanya salah satu bagian saja dari ibadah kristiani. Bukankah ibadah itu harus seumur hidup, di setiap tempat, dan dalam setiap keadaan, jadi bukan hanya di gereja. Terdengar indah, bukan? Tapi setelah diselidiki, ternyata pemuda itu sering mengunjungi klub malam, berganti-ganti pasangan, dan menghamburkan gajinya yang memang cukup besar. Seolah tidak ada hari esok.
Yesus mengumpamakan kedatangannya kembali seperti mempelai, yang menurut budaya pernikahan Yahudi, kadang-kadang datang tengah malam sehingga tidak ada yang mengetahuinya. Hal itu sering mengejutkan orang-orang yang bersiap menyambutnya. Ketika dia datang, hari sudah gelap, sehingga orang-orang harus membawa pelita yang menyala supaya wajah mereka kelihatan dan bisa dikenali. Hanya yang dikenal sebagai sahabat saja yang diizinkan masuk ke ruang pesta, sisanya akan ditinggal di luar. Bagaimana kita mempersiapkan diri? Dengan iman yang terus menyala dan berpengharapan. Jangan menjadi lemah dan tidak siap. Selamat bersiap diri.
DOA:
Tuhan, ingatkan dan tolong kami untuk selalu siap sedia menanti
kedatangan-Mu sehingga kami layak ikut masuk dalam
perjamuan-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama