MENJADI PEMPIMPIN TANPA PAMRIH
“… engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapa pun.”
(1 Samuel 12:4)
Kiki menulis puisi untuk guru-gurunya: “Engkau tiada memungut pamrih dari kami. Engkau bangun pagi dan sampai malam bertekun dengan pelajaran agar kami nantinya dapat memahami. Engkau tulus ikhlas dan tetap tersenyum. Terima kasih guru.” Puisi tersebut Kiki buat sebagai ungkapan terima kasih kepada para gurunya.
Ayo Adik-adik, kita membaca 1 Samuel 12:1-5! Bangsa Israel mengungkapkan kebaikan Samuel. Secara tidak langsung, Samuel telah menjadi teladan untuk mereka. Samuel adalah pemimpin yang melayani dengan kasih dan tanpa pamrih. Tanpa pamrih berarti tidak meminta untuk dihormati atau diberikan sesuatu, misalnya barang
Apakah mudah menjadi pemimpin tanpa pamrih? Adik-adik, menjadi pemimpin yang tanpa pamrih berlangsung seumur hidup dan bersungguh-sungguh menaati Tuhan. Sering kali seorang yang dipilih sebagai pemimpin, tergoda melakukan hal salah. Jika Adik-adik ingin menjadi pemimpin, maka mintalah Tuhan untuk membimbingmu.
Doa: Bapa di Surga, berikan aku hati untuk tidak menuntut balasan dari siapa pun ketika aku menjadi seorang pemimpin. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama