MENGHITUNG HARI
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian,
hingga kami beroleh hati yang bijaksana.
(Mzm. 90:12)
Oma sudah berusia sembilan puluh empat tahun. Ia sering mengeluh karena berbagai kelemahan tubuh telah menderanya, seperti kurang pendengaran, rabun, encok, dan sebagainya. Karena itu anak, menantu, cucu dan buyutnya mengajaknya untuk menghitung berapa umurnya. Maksudnya adalah supaya ia tidak mengeluh melainkan bangga bisa melebihi banyak orang. Namun, walaupun ia mampu mengingat berapa usianya, tetap saja sikapnya tidak berubah banyak.
Dalam doanya, Musa meminta kepada Tuhan agar ia diajari menghitung hari-hari umurnya supaya ia memiliki hati yang bijaksana. Maksudnya bukanlah menghitung jumlah hari atau banyaknya tahun atau bulan, melainkan mengingat bagaimana perjalanan hidup yang selama ini telah dijalani bersama Tuhan. Betapa banyak kekeliruan atau kesalahan yang telah diperbuatnya, namun Tuhan tidak membalasnya setimpal dengan kesalahannya, bahkan ia terus dilimpahi berkat dan pertolongan pada waktu yang dibutuhkan, sehingga ia sampai pada usia lanjut. Itu bukan karena gagah dan hebatnya, tetapi karena anugerah Tuhan yang melimpah. Kesadaran seperti ini akan melahirkan sikap bijak, yaitu bersyukur dan bukan mengeluh.
DOA:
Tuhan, bantulah kami menghitung hari-hari kami dengan bijaksana
agar kami memuliakan nama-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama