YUK, MAKAN BARENG!
Lalu juru masak itu menghidangkan paha
dan apa yang termasuk ke situ dan meletakkannya ke depan Saul.
(1 Samuel 9:24)
“Papa, Mama, Tito, makan bareng yuk, sudah lama kita nggak makan bersama,” kata Kiki. “Iya, kita sudah jarang makan bersama,” jawab Mama. Kiki, Tito, Papa dan Mama pun duduk di meja makan. Mereka makan sambil bercerita mengenai keseharian mereka dan bercanda.
Adik-adik, mari kita baca 1 Samuel 9:22-25! Setelah bertemu dan berbicara dengan Saul, Samuel mengajak Saul makan bersama. Perbedaan tidak menjadi halangan bagi mereka untuk menikmati kebersamaan sebagai saudara. Makan bersama menjadi tanda kebersamaan yang kuat, siapa pun dapat berbagi cerita dan menyampaikan apa yang dipikirkan serta bercanda.
Adik-adik, ajakan “yuk, makan bareng,” menjadi ajakan untuk kita membangun kebersamaan dengan siapa saja. Kita boleh mengajak keluarga atau teman-teman kita, meskipun kita masing-masing punya kesibukan.
Doa: Bapa di Surga, mampukan aku untuk tidak sibuk dengan diri sendiri, tetapi mau membangun kebersamaan dengan orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama