BESI MENAJAMKAN BESI
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
(Ams. 27:17)
“Terima kasih atas sikapmu selama ini yang telah melatih kesabaran saya,” kata seseorang kepada temannya yang selama ini diajaknya bekerja sama untuk melakukan sesuatu. Dalam perjalanan waktu, orang tersebut tidak pernah kooperatif, selalu jalan sendiri, walaupun sedang mengerjakan hal yang sama. Hal itu sangat menjengkelkannya, namun akhirnya ia menyadari bahwa itu adalah bagian yang sangat penting dalam hidupnya, karena ia memperoleh latihan untuk terus bersabar dan tidak terjerumus kepada sikap marah, benci atau memaki temannya. Walaupun sesungguhnya, ia bisa saja tidak melibatkan teman tersebut dalam proyeknya.
Besi menajamkan besi adalah sebuah pepatah yang hendak mengatakan bahwa manusialah yang menjadi alat untuk membuat manusia lainnya semakin indah, mulia, dan memiliki karakter seperti Kristus. Jika kita menerima perlakuan kurang baik dari orang-orang di sekitar kita, terimalah itu sebagai alat untuk mempertajam iman, kepribadian, atau karakter kita, sehingga semakin indah di mata Tuhan dan sesama. Karena itu, jika di sekitar kita ada orang-orang yang menyakitkan, menjengkelkan, atau bahkan merugikan kita, bersyukurlah, karena itu adalah anugerah Tuhan bagi kita juga.
DOA:
Tuhan, mampukanlah kami untuk melihat orang-orang
di sekitar kami sebagai alat-Mu untuk menajamkan iman
dan kepribadian kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama